Senin, 17/06/2024 - 19:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mendagri Ingatkan Pemda Bergerak Bersama Kendalikan Inflasi

Menurut Tito, inflasi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

REPUBLIKA.CO.JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal (Purn) Tito Karnavian  mengingatkan kembali semua pemerintah daerah (pemda) bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk bergerak bersama dalam mengendalikan inflasi. Tito mengatakan, kondisi inflasi di Indonesia masih landai sekitar 5,95 persen. Angka itu jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


“Angka (inflasi) nasional merupakan penjumlahan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh semua daerah, 548 daerah, baik provinsi, kemudian kota dan kabupaten, semua harus bergerak bersama,” kata Tito saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Jakarta, Senin (24/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Menurut Tito, angka inflasi yang masih rendah tetap tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pasalnya, akar penyebab inflasi bukan di kondisi ekonomi lokal, tetapi lebih pada kondisi global yang sampai saat ini masih terus memengaruhi sektor ekonomi dan keuangan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Linda Sahabat Vina Menangis, Sebut Satu Nama Pelaku Baru pada Tim Hotman Paris sambil Mengaku Kerasukan, Netizen Curiga: Bukan Kesurupan, Mungkin..

Tito menjelaskan, meskipun pandemi Covid-19 telah melandai di banyak negara, namun sisa dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi masih terasa. Perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina pun terus menekan kondisi ekonomi global. Sehingga hal itu terasa sampai ke daerah-daerah di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Tito menjelaskan, oenyebabnya adalah karena Rusia merupakan pemain besar di sektor ekonomi, pangan, bahan bakar, dan energi. Kemudian, Ukraina mendapat bantuan kekuatan dari Barat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang notabene juga memegang kendali global di berbagai sektor.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Sehingga, ini betul-betul berdampak kepada dunia. Semua tahu bahwa Rusia adalah salah satu pengekspor minyak nomor empat terbesar di dunia dan energi, terutama gas di Eropa sangat tergantung kepada Rusia. Apalagi menjelang musim dingin ini, kebutuhan akan gas sangat-sangat tinggi,” kata eks kapolri itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Anies Mau Maju Pilgub Jakarta, Golkar Sindir Singgung Soal Tak Kuat Jadi Oposisi

Selain itu, kata Tito Rusia merupakan pengekspor gandum dan tepung nomor dua di dunia. Akibatnya, perang itu menimbulkan gangguan terhadap rantai pasokan energidan pangan dunia yang berimbas pada situasi ekonomi dan keuangan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Banyak negara yang menahan pangannya masing-masing untuk kepentingan rakyatnya, demikian juga energi harga minyak sangat tinggi, belum lagi gas dan lainnya semua naik,” ucap Tito. Keputusan negara yang menahan produksi pangan, energi, maupun bahan bakar mereka tentunya membuat stok di pasar dunia semakin sedikit dan berakibat pada kenaikan harga komoditas.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْرًا الكهف [83] Listen
And they ask you, [O Muhammad], about Dhul-Qarnayn. Say, "I will recite to you about him a report." Al-Kahf ( The Cave ) [83] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi